Selasa, 27 September 2011

Siapa biang persepak bolaan Indonesia payah?


Gara-gara Timnas kalah beruntun yakni ketika melawan Iran dan Bahrain banyak yang kecewa dan timbulah saling menyalahkan dan saling ejek, yang salah pelatihnya-lah, pemainnya-lah, penjaga gawangnya-lah, formasinya-lah, dan sekitarnya. Next, lawan Indonesia adalah Qotar. Ada yang bilang juga Indonesia gak pantes menang, gak mungkin bisa berlaga dikelas Internasional dan sekitarnya. Sedemikian parah dan payahkah persepakbolaan Indonesia itu? Tapi menurut versi blog ini tetap berfikir positif dan Siapa Bilang PerSEPAKBOLAAN Indonesia Payah? Dunia persepakbolaan Indonesia itu hebat loh!!!!! Tapi bukan dilapangan, melainkan dibalik layar alias didunia film, gak percaya? contohnya adalah fenomena tendangan dari langit, dan itu kan hanya terjadi di Indonesia. Tim sepak bola yang sering main dilaga internasional pun gak ada yang dapat tentadangan dari langit.
Ya, kalo pengen dunia sepak bola Indonesia hebat ya mainnya difilm-film aja, pasti menang terus, ya kan? Sori ya buat para pembaca dan pecinta dunia bola, ini postingan gak bahas bola yang sesungguhnya, cuma sekedar colek-colek film berjentre bola. Dan agaknya Pak mentri pemuda dan olahraga aja sampek seneng menontonnya loh, dan konon pemain timnas termotivasi oleh film-nya.
Film yang disutradarai Hanung itu dibingtangi oleh pemain timnas yakni Irfan Backdim, dan ada juga Kim Kurniawan. Ceritanya gak jauh-jauh dari dunia mimpi! yakni ada pemuda desa yang bernama Wahyu yang kepengen menjadi pemain sepak bola seperti Irfan Backdim, Ceritanya sedemikian rupa yang pada intinya sebelum mimpi itu nyata pasti ada kendala. Ya, mungkin maksud dari film ini adalah memotivasi mereka yang kepengen menjadi pemain bola untuk terus maju memperjuangkan mimpinya dan syukur-syukur jadi nyata dan membawa kemajuan bagi persepakbolaan Indonesia.


Sinopsis Cerita:
(film ini menggambarkan tentang keadaan sepakbola di tanah air. Pembinaan usia dini dan kurangnya perhatian pemerintah terhadap bakat-bakat luar biasa di nusantara, Kisah drama dibuat sedemikian rupa agar bisa menyentuh dan membangkitkan nasionalisme yang tinggi)
Wahyu (16 tahun) memiliki kemampuan luar biasa dalam bermain sepakbola. Ia tinggal di Desa Langitan di lereng gunung Bromo bersama ibu dan ayahnya seorang penjual minuman hangat di kawasan wisata gunung bromo.
Wahyu ingin sekali membahagiakan orang tuanya dan dengan memanfaatkan keahliannya dalam bermain bola ia pun menjadi pemain sewaan dan bermain bola dari satu tim desa ke tim desa lain dengan bantuan Hasan, yang tak lain adalah pamannya. Sayangnya Pak Darto, yakni ayah Wahyu sangat tidak menyukai apa yang dilakukan anaknya itu.
Suatu hari saat Wahyu bermain bola dengan rekan-rekannya, keahlian istimewanya tak sengaja dilihat oleh Coach Timo yang tengah hiking bersama Matias di lereng Bromo. Coach Timo kemudian menawari Wahyu untuk datang ke Malang dan menjalani tes bersama Persema Malang
Sayangnya, berbagai ujian dalam meraih kesempatan emas bermain bersama Irfan Bachdim dan Kim Kurniawan di Persema mendapat banyak halangan. Dunia asmara Wahyu dengan Indah bermasalah, Selain itu Wahyu juga harus mampu meyakinkan Pak Darto. Disisi lain ternyata Hasan memiliki kepentingannya sendiri terhadap Wahyu.
Selain berbagai rintangan yang harus ia hadapi, layaknya seorang pemain bola sebelum mencetak gol, Wahyu juga harus menghadapi tantangan terakhir dari dirinya sendiri. Wahyu menderita Sebuah penyakit!
Lalu Bagaimana kisah selanjutnya? TONTON AJA SENDIRI!
Pokoknya Persepakbolaan Indonesia itu tidak payah! Asal mainnya difilm aja, karena menang kalah: BISA DIATUR…….!

Selasa, 20 September 2011

bambang pamungkas 20

Bambang Pamungkas is an Indonesian footballer who currently plays for Persija Jakarta in the Indonesian Super League and the Indonesia national football team.His natural position is striker. Pamungkas made his name in South East Asian football when he scored the lone goal for Indonesia at the 2002 Tiger Cup semifinal against Malaysia, and he become top scorer in the tournament with 8 goals.[2] He is the most capped player and top scorer for Indonesia with 80 caps and 36 goals

Club career
Bambang starts his career in Persija, become top scorer and help the club win Liga Indonesia in 1999. Then in 2000, He join EHC Norad in the Dutch third Division. After only 4 month, he went back to Persija -the only club he ever played in his country-.
In 2005 he received an offer to play in the Malaysian Football League with Selangor FA. He completed the transfer to Malaysia along with national team-mate Elie Aiboy. In his first season in Malaysia, he won the Premier League Malaysia, FA Cup Malaysia, and Malaysia Cup and became the top-scorer with 23 goals in 24 matches in Malaysian Premier League with total of 42 goals in 4 competitions (Premier League Malaysia, FA Cup Malaysia, Malaysia Cup, AFC Cup).
In 2010, he had a trial at Wellington Phoenix FC but failed to secure a contract.
Bambang has scored over 125 goals in Liga Indonesia. But like Singaporean forward Indra Sahdan Daud, he lost his national place to Foreign-born talent

International career
Pamungkas start his international career with the Indonesian youth team in 1998. He won the top-scorer in Asian Cup U-19 Group V, collecting 7 goals in the process. He made international senior debut in 1999 in a friendly match against Lithuania, he scored 1 goal in his debut. Now with 36 goals, he is top scorer in the Indonesia national football team history.
He was participated in three AFC Asian Cup ie 2000,2004 and 2007. He scored a goal against Bahrain in the 2007 AFC Asian Cup in which his team won 2-1.
He was the top scorer in the 2002 Tiger Cup with 8 goals. However due to injury made him out of the Indonesian squad for the 2004 Tiger Cup.He scored 2 more goals in the 2008 AFF Suzuki Cup. One against Myanmar and one against Cambodia.
In 2010 AFF Suzuki Cup Pamungkas scored 2 goals in a match against Thailand, both of them from penalty kicks.[4] He has scored a total of 12 goals in the ASEAN Football Championship, this make him 5th place all time top scorer in ASEAN Football Championship history.

Personal life
Bambang is married to Tribuana Tungga Dewi and has 3 children, Salsa Alicia, Jane Abel and Syaura Abana. He has 6 siblings and he is the second youngest child out of 7 children.

Public Figure
As a public figure, Bambang Pamungkas is well known by starring in many product advertisement such as Biskuat, Ti Phone, Nike, Bodrex, and many more. He is the one of not many Indonesian Footballer who appeared in other scope except football.